
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memanfaatkan teknologi Big Data Analytics untuk mengidentifikasi risiko korupsi dan penyimpangan di lingkungan perusahaan. Dengan analisis data skala besar, Telkom dapat mendeteksi pola anomali yang berpotensi mengarah pada praktik fraud atau penyalahgunaan wewenang.
VP Corporate Communication Telkom, Andri Herawan Sasoko, menegaskan bahwa Big Data Analytics memungkinkan perusahaan untuk melakukan pengawasan secara lebih mendalam. “Kami ingin memastikan bahwa setiap indikasi penyimpangan dapat dideteksi lebih cepat, sehingga tindakan pencegahan dapat segera dilakukan,” ujarnya.
Selain teknologi Big Data, Telkom juga telah menerapkan ISO 37001:2016 dan sistem whistleblowing untuk memperkuat sistem pengawasan internal. Dengan strategi ini, Telkom berharap dapat semakin meningkatkan efisiensi pengelolaan risiko serta menciptakan bisnis yang lebih transparan dan profesional.