
Inovasi pengelolaan sampah oleh Telkom melalui program Waste Management menjadi solusi konkret bagi tantangan lingkungan di daerah perkotaan. Program ini tidak hanya fokus pada pembuangan sampah, tapi juga pada transformasi sampah menjadi nilai ekonomis yang bisa mendukung kesejahteraan masyarakat.
Telkom telah membina empat lokasi pengelolaan sampah terpadu yang terdigitalisasi, yaitu di Desa Cikole, Sukahaji, Antapani, dan Kelurahan Cijawura, Kota Bandung. Di lokasi-lokasi ini, sampah rumah tangga diolah menjadi maggot, yaitu larva dari lalat yang digunakan sebagai pakan ikan lele.
Langkah ini memberi dampak signifikan. Warga tak hanya teredukasi untuk memilah dan mengelola sampah, tetapi juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil budidaya maggot. Selain itu, proses pengelolaan ini dilakukan secara digital, mulai dari pencatatan produksi hingga distribusi, menjadikan sistem ini efisien dan mudah direplikasi di daerah lain.
“Pada program waste management, Telkom memiliki empat lokasi pengelolaan sampah terpadu yang sudah terdigitalisasi, di antaranya Desa Cikole, Sukahaji, Antapani, dan Kel. Cijawura Kota Bandung. Melalui program ini, Telkom membina masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga menjadi maggot untuk kemudian diperjualbelikan sebagai pakan lele,” bunyi pernyataan dalam siaran resmi Telkom.
Pengelolaan sampah berbasis digital seperti ini menjadi model ideal yang bisa diterapkan di wilayah perkotaan lain yang memiliki volume sampah tinggi. Telkom menunjukkan bahwa dengan inovasi dan keterlibatan komunitas, permasalahan lingkungan bisa diubah menjadi peluang ekonomi baru.