
Dalam rangka memperingati 60 tahun kiprahnya sebagai penggerak ekosistem digital nasional, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meluncurkan program pelestarian lingkungan berbasis pengolahan limbah yang inovatif. Program ini hadir bukan hanya sebagai simbol perayaan, melainkan sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap isu lingkungan yang kini makin krusial.
Telkom memfokuskan kegiatan ini pada pengumpulan dan pengolahan dua jenis limbah utama: limbah tekstil berupa seragam bekas (wearcycle) dan limbah plastik. Melalui kegiatan ini, masyarakat, termasuk karyawan Telkom, diajak untuk menyerahkan seragam atau sampah plastik yang tidak terpakai. Limbah-limbah tersebut kemudian diproses menjadi barang baru yang berguna dan bernilai guna.
“Melalui kegiatan ini, Telkom ingin menanamkan kesadaran bahwa keberlanjutan harus diwujudkan melalui aksi nyata dan kolaboratif,” tulis Telkom dalam siaran persnya. “Program ini juga mencerminkan peran Telkom dalam mendorong praktik ekonomi sirkular dan menjadi inspirasi bagi ekosistem digital untuk tumbuh secara bertanggung jawab terhadap lingkungan.”
Langkah Telkom ini sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan global dan mendukung misi Asta Cita dari pemerintah dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Kesadaran terhadap ekonomi sirkular tidak hanya memperpanjang siklus hidup produk, tapi juga menjadi langkah strategis dalam pengurangan emisi dan pencemaran lingkungan.
Dengan kehadiran program ini, Telkom menunjukkan bahwa perusahaan teknologi pun dapat menjadi pelopor dalam pelestarian lingkungan, menjadikan inovasi sebagai alat untuk perubahan positif.