
Seragam kerja yang biasanya dianggap tak berguna setelah masa pakainya habis, oleh Telkom diubah menjadi karya kreatif yang bernilai guna dan bernilai jual. Program wearcycle ini telah menjelma menjadi ruang kreativitas baru, di mana limbah tekstil menjadi bahan baku untuk produk-produk unik hasil tangan-tangan lokal.
Dalam pelaksanaannya, Telkom bekerja sama dengan UMKM, pengrajin, serta kelompok kreatif yang selama ini memiliki keterampilan menjahit dan mendaur ulang bahan bekas. Mereka diberi pelatihan tambahan dan diberdayakan sebagai mitra produksi barang-barang dari limbah tekstil tersebut.
“Melalui kegiatan ini, Telkom ingin menanamkan kesadaran bahwa keberlanjutan harus diwujudkan melalui aksi nyata dan kolaboratif,” bunyi pernyataan resmi perusahaan.
Beberapa produk yang berhasil dibuat antara lain tas laptop, tote bag, tempat pensil, hingga aksesoris berbahan kain seragam. Selain digunakan kembali secara internal oleh perusahaan, produk-produk ini juga didistribusikan sebagai cinderamata sosial dalam acara-acara komunitas.
Kegiatan ini tak hanya menekan limbah, tetapi juga meningkatkan penghasilan kelompok masyarakat produktif, terutama mereka yang terdampak pandemi atau memiliki keterbatasan akses terhadap pasar kerja formal.