
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG ke dalam proses pengambilan keputusan strategis perusahaan, salah satunya sebagai mekanisme adaptasi terhadap risiko bisnis jangka panjang yang semakin kompleks. Perubahan iklim, dinamika regulasi, dan tekanan pasar kini menjadi pertimbangan penting dalam setiap kebijakan Telkom.
Seperti yang dijelaskan dalam siaran resminya, “Integrasi prinsip ESG ke dalam strategi korporasi terbukti memperkuat pengambilan keputusan strategis, meningkatkan efektivitas manajemen risiko, serta membantu perusahaan beradaptasi dengan regulasi dan dinamika pasar yang terus berkembang.”
Telkom menerapkan pendekatan berbasis data untuk melakukan analisis risiko menyeluruh terhadap berbagai aspek yang berhubungan dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola. Salah satu implementasinya adalah pemetaan wilayah rawan bencana berdasarkan Indeks Risiko Bencana BNPB, yang digunakan untuk menentukan prioritas perlindungan infrastruktur digital nasional.
Di sisi sosial, Telkom memetakan risiko ketimpangan akses digital yang berpotensi memperlebar kesenjangan sosial ekonomi. Sementara dalam tata kelola, Telkom meningkatkan ketahanan terhadap risiko kepatuhan, termasuk terkait keamanan data pribadi, anti-penyuapan, dan perlindungan konsumen.
Dengan mengedepankan pendekatan ESG sebagai filter dalam penyusunan strategi bisnis, Telkom bukan hanya lebih adaptif terhadap perubahan, tapi juga mampu menjaga stabilitas dan keberlanjutan bisnis jangka panjang.