
Juru Bicara Kementerian BUMN RI Putri Violla (kedua dari kiri), Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (tengah), Direktur Network and IT Solution Telkom Herlan Wijanarko (kedua dari kanan), dan Direktur Sales Telkomsel Adiwinahyu Basuki Sigit (paling kanan) saat Konferensi Pers Kesiapan TelkomGroup dalam rangka Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025/1446H di Kementerian BUMN RI, pada Selasa (18/3).
Seiring meningkatnya aktivitas digital masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri 2025, potensi ancaman siber juga ikut meningkat. Untuk itu, TelkomGroup memperkuat sistem keamanan digital mereka guna melindungi pelanggan dan infrastruktur dari serangan yang mungkin terjadi.
“TelkomGroup juga telah melakukan uji ketahanan (stress test), pengujian ketersediaan jaringan (availability), pemantauan stabilitas koneksi, serta peningkatan cyber-security pada seluruh sistem,” tulis Telkom.
Upaya peningkatan ini mencakup proteksi terhadap serangan DDoS, peningkatan sistem firewall, serta penggunaan teknologi deteksi ancaman berbasis AI dan machine learning. Selain itu, Telkom juga menyediakan hotline darurat dan tim keamanan siber yang siap merespons insiden kapan pun.
Langkah-langkah ini sangat penting terutama karena banyak transaksi keuangan, belanja daring, dan penggunaan aplikasi publik terjadi dalam skala besar selama Ramadan. Keamanan data pelanggan menjadi prioritas utama, dan Telkom memastikan bahwa perlindungan terhadap privasi dan kerahasiaan informasi dijaga ketat.
Dengan pendekatan menyeluruh ini, TelkomGroup tidak hanya memastikan konektivitas yang cepat dan stabil, tetapi juga aman bagi seluruh lapisan masyarakat pengguna layanan digital.